Friday, July 20, 2018

Al-Qiyadah wal Jundiyah

(Resume tulisan Ust. Musthafa Masyhur)

Kewajiban beramal jama’i

Kewajiban beramal jama’i dilakukan dalam memenuhi kewajiban setiap muslim untuk berusaha mewujudkan dan menegakkan kembali syariat Islam di muka bumi. Di mana untuk mewujudkannya memerlukan sebuah jamaah islam yang tersusun rapi dan kuat. Hukumnnya wajib sesuai dengan Q.S Ali-‘Imran:103

Jamaah harus memiliki manhaj untuk mencapai tujuannya, manhaj yang jelas dan bergerak menurut manhaj tersebut. Pemimpin (Al-Qiyadah) adalah yang menentukan tujuan, tempat berkumpulnya segala macam informasi. Pemimpin bertugas memikirkan dan mengkaji setiap masalah yang dihadapi. Pimpinan harus dihormati dan ditaati. Pembentukan dan persiapan anggota dilakukan secara berangsur-angsur (tajarrud), melalui tahap pengenalan (ta’rif), pembentukan (takwin) dan pelaksanaan (tanfidz).

Ciri-ciri seorang muslim yang dipersiapkan sebagai anggota jama’ah atau prajurit (Al-Jundi) yaitu memiliki muwasshofat tarbiyah; aqidahnya lurus, ibadahnya benar, berakhlak mulia, berfiikiran cerdas, bijak, berbadan sehat dan kuat serta berguna bagi manusia, mampu bergerak dan berjuang, berdisiplin dalam segala hal, menjaga waktunya, bermujahadatunnafs dan memiliki faktor-faktor asasi sebagai pejuang Muslim.

Amanah dan tanggung jawab pemimpin

Beratnya tanggung jawab pemimpin dikarenakan :
  1. berkembangnya gelanggang pergerakan dan bertambahnya cabang jama’ah
  2. besarnya tujuan dan cita-cita yang akan dicapai
  3. semakin banyaknya jumlah anggota jama’ah
  4. pemimpin bertanggungjawab meberi arahan kepada anggota untuk menjalankan langkah-langkah gerakan dan mencapai hasil di bidang dakwah
  5. produktivitas yang dihasilakn atas usaha jamaah besar pula
  6. semakin kompleksnya persoalan dunia Islam dan saling berkait serta perlu ditangani dengan cepat.
  7. seluruh ummat Islam yang berjuang menaruh harapan dan meletakkan cita-cita kepadanya
  8. panjangnya jalan dakwah serta banyaknya rintangan dan liku-likunya.
  9. hebatnya tantangan yang dihadapi harakah islamiyah
  10. perbedaan karakter tahap dakwah yang sedang dilaluinya.


Hal-hal yang membantu terlaksananya tugas pimpinan
  1. ikhlas karena Allah semata serta selalu berkata benar dan jujur kepadaNya
  2. peka terhadap pengawasan dan penjagaan Allah yang terus menerus terhadap seluruh waktu dan amal usahanya.
  3. memohon pertolongan dan perlindungan Allah dalam seluruh keadaan dan aktivitasnya.
  4. memiliki rasa tanggung jawab besar yang dapat mendorongnya untuk selalu menjaga diri dalam memgang amanah
  5. memberikan perhatian yang cukup kepada masalah pendidikan (tarbiyah),menyiapkan kader dan calon pengganti,
  6. terjalinnnya rasa kasih saying dn ukhuwwah yang tulus di kalangan anggota jamaah, khususnya antara anggota dan pimpinan
  7. benar-benar merencanakan program yang tepat, menentukan tujuan, tahapan, cara, sarana, persiapan-persiapan yang sesuai dengan kemampuan.
  8. para pemimpin pada tingkat cabang atau derah dan setiap anggota jamaah harus merasakan bagaimana beratnya amanah dan tanggung jawab pimpinan pusat dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya
  9. sungguh-sungguh menyalakan cita-cita, mengukuhkan tekad dan membangkitkan harapan di kalangan anggota jamaah


Akhlak dan sifat-sifat yang harus dimiliki pemimpin :
  1. senantiasa mengharapkan akhirat dengan ikhlas karena Allah semata
  2. berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpengalaman luas, berpandangan jauh dan tajam, berwawasan luas, mampu menganalisis berbagai persoalan sari segala sisi dan dan tepat dan cepat menrapkan hasil analisanya dengan baik.
  3.  berperangai penyantun, kasih saying, lemah lembut, dan ramah. (QS Ali-Imran:159)
  4. bersahabat
  5. berani dan sportif, tidak pengecut dan membabi buta.
  6. Shidiq (benar dalam berkata, sikap, dan perbuatan)
  7. tawadhdhu (merendahkan diri dan tidak membanggakan diri kepada manusia) (QS. Assyu’ara:215)
  8. memaafkan, menahan amarah dan berlaku ihsan (QS Ali Imran:134)
  9. menepati jannji dan sumpah setia (QS Al-Ahzab :23-24)
  10. Sabar (QS Al-Baqarah : 153)
  11. Iffah dan kiram (kesucian jiwa dan tidak mudah tunduk kepada hawa nafsu dan kecenderungan yang mengotori jiwa) (QS Al-Hasyr : 9)
  12. wara’ dan zuhud
  13. adil dan jujur
  14. tidak mengungkit-ungkit dan menyombongkan diri
  15. memelihara hal-hal yang dimuliakan Allah (QS. Al Hajj : 30)
  16. berlapang dada dan tidak melayani pengumpat dan pengadu domba
  17. tekad bulat, tawakkal dan yakin (QS At-Thalaq :3)
  18. sederhana dalam segala hal
  19. bertahan dalam kebenaran dengan teguh dan pantang mundur
  20. menjauhi sifat pesimistis dan over estimasi


Tabi’at gerakan dan medan yang perlu diperhatikan seorang pemimpin :
  1.  harus beriltizam dengan tujuan berdirinya jamaah
  2. memelihara keuniversalan tujuan dan medan gerakan dengan seluruh konsekuensinya
  3. perlu menjaga tabiat tahapan dakwah islamiyah dengan segala tuntutannya
  4. kewajiban memberikan perhatian serius terhadap pendidikan (tarbiyah) di setiap peringkat
  5. memperhatikan seluruh aktivitas politik
  6. harus mengawasi sikap jamaah dalam jamaaa-jamaah lainnya
  7.  tahap perjuangan lebih ditekankan kepada bentuk jihad dan menegakkan hukum Allah di seluruh aspek kehidupan.
  8. mempersiapkan seluruh masyarakat untuk menjadi asas kuat bagi tegaknya hukum dan pemerintahan Islam yang mantap dan utuh
  9. wanita muslimah dapat memainkan peranan penting dalam amal islamya
  10. memperhatikan generasi muda dengan mendidik kepribadin Islamnya.
  11. sungguh-sungguh dalam mewariskan dakwah kepada generasi mendatang
  12. gerakan dakwah meliputi berbagai negara, bangsa dan warna kulit.
  13. dana adalah urat nadi amal islamy
  14. memnfaatkan sebaik-baiknya pengalaman dan gerakan dan realitas keragaman aktivitas islami.


Beberapa petunjuk dalam bergerak :
  1.  Memberi perhatian menyeluruh
  2. Memiliki kepercayaan kuat terhadap tugas-tugasnya
  3. Perlu program kerja lengkap
  4. Tepat dalam memilih petugas
  5. Pemimpin mengatur segala waktu dan urusan seefektif mungkin
  6. Selalu sadar dan tanggap
  7. Sekatan dan tekad yang kuat
  8. Perhatian kepada usaha yang sangat diperlukan
  9. Menghindari memberikan satu pendapat saja
  10. Menjauhkan jamaah dari permusuhan golongan
  11. Senantiasa mengingatkan anggota Muraqabah Allah
  12. Harus percaya akan ketinggian moral anggota yang betugas
  13. Tidak boleh membatasi aktivitas semata-mata untuk masa yang sekarang
  14. Meningkatkan cara kerja
  15. Bertanggung jawab menilai dan mengevaluasi amal dan hasil setiap saat
  16. Tidak boleh membangga-banggakan kemampuan
  17. Konsentrasi pada seluruh aspek tugas
  18. Perlu kelayakan untuk menghadapi situasi kritis
  19. Perlu kepercayaan
  20. Menjauhkan konflik dengan orang lain
  21. Memelihara semangat dan mengontrolnya
  22. Melindungi jamaah dari munculnya aliran pemikiran yang bertentangan dengan khitanah jamaah
  23. Tidak memandang suku bangsa
  24. Menyelesaikan pemasalahan dengan tenang dan bijak
  25. Dapat menyerahkan kepemimpinan kepada orang yang dirasa lebih layak


Petunjuk pergaulan antara pemimpin dan anggota :
  1. Pemimpin harus pandai memilih orang yang layak dalam memegang jabatan dan menyelesaikan persoalan tertentu
  2. Tidak pesimis dan buruk sangka
  3. Bergaul dekat dengan para anggota
  4. Memperbaiki pembagian tugas dan spesialisasi
  5. Memudahkan, mengatur dan menetukan jalur komunikasi
  6. Meningkatkan posisi kepemimpinan dan melatih anggota sesuai bidangnya masing-masing
  7. Memeberi kebebasan menentukan cara dan sarana pimpinan tingkat cabang dalam melaksanakan tugas
  8. Membangkitkan semangat kerja sama
  9. Membiasakan bermusyawarah dengan para partnernya
  10. Menentukan keputusan dan perintah yang hendak dilaksanakan
  11. Adanya pertemuan rutin degan petugas terkait
  12. Memerhatikan setiap rangkaian komunikasi
  13. Mengkaji setiap permasalahan yang muncul
  14. Waspada dalam bertindak
  15. Memperhatikan setiap pengemban amanah, menegur bila melakukan kesalahan
  16. Mendorong dan meningkatkan semangat
  17. Bekerja semata-mata karena Allah
  18. Memiliki pengetahuan lengkap tentang gerakan
  19. Meminta pandangan anggota untuk kelancaran gerakan dakwah
  20. Menguasai bidang untuk dapat mengemban amanah di dalamnya
  21. Sabar dalam perjalanan dakwah
  22. Pemimpin meningkatkan moral anggotanya jika terjadi peristiwa yang menyakitkan atau kekalahan


Keanggotaan dan tuntunannya

Persyaratan pokok seorang aktivis :
  1. Memahami benar arti komitmennya kepada Islam
  2. Mengenal karakter tahapan dakwah yang sedang dijalaninya dengan segala tuntunannya
  3. Meyakini seyakin-yakinnya kembali kepada kitabullah dan Sunnah Rasulullah SAW
  4. Yakin akan kewajiban bergerak membangkitkan iman di dalam jiwa manusia
  5. Seorang muslim harus mengetahui sejelas-jelasnya bahwa amal usaha menegakkan Daulah Islamiyah adalah kewajiban setiap muslim
  6. Mengetahui bahwa kewajiban ini tidak mungkin terlaksana dan tercapai hanya dengan usaha perseorangan atau sendiri-sendiri
  7. Amal jama’I merupakan persoalan yang wajib ditunaikan
  8. Menyadari perlunya memilih jamaah yang akan dimasukinya
  9. Sebelum memilih suatu jamaah, harus meneliti sifat-sifat asasi jamaah tersebut
  10. Setiap muslim harus mengetahui bahwa dasar islam adalah kesatuan kata dan shaff
  11. Memilih jamaah dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan
  12. Harus mengetahui bahwa amal jamai memiliki syarat dan keiltizhaman yang harus diketahui
  13. Dasar amalan semata-mata karena Allah SWT
  14. Setiap anggota jamaah harus menyadari akan kebaikan yang tak ternilai dengan penggabungannya di dalam angktatan yang memperjuangkan Islam secara benar
  15. Setiap muslim harus mengetahui bahwa persoalan terpenting di jalan dakwah ialah kesadaran terhadap pengawasan Allah SWT


Beberapa Keharusan dan Prilaku Anggota yang Harus Ditegakkan :
  1. Seorang Muslim harus berusaha menjadi seorang Mu’min yang teguh dan yakin terhadap ‘Amal Jama’i dengan segala tuntutannya
  2. Muslim harus mengetahui secara mendalam segala ketentuan jama’ah
  3. anggota jama’ah harus melengkapi diri dengan berbagai bidang kemampuan
  4. berniat ikhlas karena Allah semata dan terhindar dari penyakit-penyakit bathin
  5. harus mengetahui bahwa keiltizhamannya dengan arahan dan sistem jamaah adalah persoalan asasi
  6. anggota jama’ah harus menjadi pelindung terpercaya terhadap tujuan jama’ah
  7. anggota jama’ah harus berani menempatkan dirinya di barisan jihad fi sabilillah
  8. anggota jama’ah berkewajiban menanam dan mempersubur benih cinta mencintai di kalangan sesama anggota serta memperkuat persaudaraan karena Allah
  9. Anggota jama’ah harus membiasakan diri melaksanakan setiap perintah pimpinan jama’ah
  10. Seorang anggota jama’ah harus benar-benar memberikan kepercayaan penuh pada pimpinan jama’ah


Aturan dan Adab Pergaulan Pimpinan dan Anggota
  1. Saling menghormati, menghargai, dan menasihati
  2. Adab pergaulan dan perbincangan. Orang yang pertama mengajak bicara harus menghadap kepada yang diajak bicara, mengucapkan kata-katanya dengan jelas dan wajar. Orang yang mendengar harus juga menghadap orang yang mengajak bicara, diam mendengarkan pembicaraan dan memperhatikan dan tidak memotong pembicaraan sebelum selesai
  3. Saling mempercayai dan berbaik sangka
  4. Saling menasihati
  5. Saling mencintai dan bersaudara
  6. mempererat hubungan antara pemimpin dan anggota
  7. pergantian kepemimpinan dilaksanakan dengan lapang dada
  8. Tunduk di bawah hukum Allah dan Rasul-Nya
  9. Mengkaji berbagai harakah dan mengembangkan pengalaman


Sistem dan Peraturan
  1. Mekanisme kerja dan peraturan harus berada dalam kerangka dasar-dasar Islam
  2. Seluruh sistem dan peraturan harus dipandang sebagai sarana dan alat untuk menyusun dan mengatur kerja dan gerakan
  3. Jama’ah harus bergerak sesuai hasil syura, ketentuan dan polesi pimpinan
  4. Terbentuk bidang gerakan yang dierlukan di setiap kegiatan
  5. Peraturan bertujuan untuk mengelakkan kekacauan aktivitas yang dapat mengganggu atau bahkan menghancurkan program
  6. Peraturan harus mencakup cara perbaikan bagi setiap kelalaian dan kesalahan
  7. Menyusun peraturan dan sistem perlu diperhitungkan keluwesannya, sehingga dapat memudahkan jama’ah bergerak meraih keberhasilannya


Pengendalian Pertemuan-Pertemuan
  1. Pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan adalah bagian dari beribadah kepada Allah swt
  2. Sebaiknya setiap pertemuan dimulai dengan berdzikir kepada Allah, memohon perlindungan kepada-Nya dari gangguan syetan
  3. Agar pertemuan berjalan tepat waktu, harus benar-benar mempersiapkan segala sesuatunya
  4. Harus teliti dalam menyampaikan informasi mengenai waktu dan tempat diadakannya pertemuan
  5. Setiap anggota majlis harus bersungguh-sungguh menghadiri tepat pada waktunya, kecuali berhalangan
  6. Bila suatu pertemuan telah disetujui, perlu ditentukan waktu dimulainya pertemuan, agar setiap anggota dapat mengatur waktu dan kerjanya
  7. Perlu ditentukan agenda pertemuan dengan menulis di papan tulis
  8. Pimpinan pertemuan harus bijak dalam memelihara tata tertib pada waktu berlangsungnya pembahasan acara
  9. Pimpinan acara harus dapat mengarahkan fikiran terhadap agenda pembahasan
  10. Sebelum ditutup hendaknya hasil-hasil keputusan siding dibaca ulang dan ditetapkan waktu dan tempat pertemuan yang akan datang



Wallahu a’lam bisshowwab

Sumber: https://auliassyifa.wordpress.com/2014/04/24/resume-al-qiyadah-wal-jundiyah-mushthafa-masyhur/

No comments:

Post a Comment