Saturday, August 4, 2018

Al Ukhuwwah Al Islamiyyah


Nikmat ukhuwah yang Allah berikan karena keimanan tidak sama dengan hubungan persaudaraan yang terjadi karena kepentingan dan hubungan darah. Persaudaraan karena kepentingan akan musnah begitu kepentingan itu tidak tercapai. Hubungan darah dan keturunan pun terbukti tidak menjamin lestarinya persaudaraan ketika hati tidak bertemu. Karena itu Imam Hasan al-Banna mengatakan dalam Risalatut Ta’alim, “Yang dikehendaki dari ukhuwah adalah terjalinnya hati dan ruh dengan jalinan aqidah karena aqidah adalah jalinan yang paling kokoh dan paling mahal. Ukhuwah merupakan saudara iman, sedang perpecahan adalah saudara kekafiran. Awal dari kekuatan adalah kekuatan persatuan, sementara persatuan itu tidak akan ada tanpa cinta. Serendah-rendahnya cinta adalah lapang dada dan yang tertinggi adalah itsar. Al-Akh yang shalih akan melihat saudaranya lebih utama dibanding dirinya sendiri karena bila tidak bersama mereka, mereka bersama dengan yang lain. Sementara mereka, kalau tidak dengannya maka akan dengan selainnya. Sesungguhnya serigala hanya akan memakan kambing yang menyendiri. Mukmin yang satu bagi mukmin yang lain ibarat bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Demikian seharusnya yang terjadi.”
TANGGA-TANGGA UKHUWAH
Ukhuwah sebagaimana digambarkan Rasulullah saw. dan diuraikan dengan bahasa kontemporer oleh Imam Hasan al-Banna tidak akan tercapai kecuali bila melalui tahapan dan tangga-tangganya, yaitu komunikasi, baik personal maupun kolektif.
Komunikasi dapat dicapai dengan pertemuan langsung melalui silaturahim, maupun tidak langsung dengan menggunakan sarana tradisional maupun modern. Komunikasi di zaman ini memberikan kemudahan lebih besar bi meluasnya jaringan dakwah dan ukhuwah islamiyah.
1. Ta’aruf [saling mengenal]

Bukan hanya mengenalinya secara fisik, namun juga mengenali aspek pemikiran, kejiwaan, latar belakang diri dan keluarganya, kelebihan-kekurangannya, dan lain sebagainya.

2. Tafahum [saling memahami]

Kesepakatan yang harus dibangun dimulai dengan kesepahaman dalam hal-hal prinsip, lantas dilanjutkan untuk saling memahami hal-hal yang sekunder. Bila ini dapat dilakukan, akan dapat dicapai kesatuan hati, satunya pemikiran, bahkan terimplementasikan dalam bentuk kesatuan amal dalam amal jama’i.

3. Ta’aawun [saling membantu]

Mereka suka rela membantu baik dalam hal-hal yang menyangkut urusan hati, pikiran, maupun amaliyah. Ta’awun hati diwujudkan dalam bentuk empati dan kepedulian misalnya; ta’awun fikri diwujudkan dengan memberi saran dan sumbangan pemikiran; ta’awun amali dalam bentuk bantuan dan pertolongan secara materi, dan lain sebagainya.

4. Takaaful [saling sepenanggungan]

Pada tingkat ini seorang mukmin benar-benar merasakan bahwa ia adalah bagian yang tak terpisahkan dari saudaranya. Bagai jasad yang satu, bila ada bagian tubuhnya yang mengaduh seluruh jasad akan tidak dapat tidur dan merasakan demam. Pada tahab ini mereka benar-benar telah menyatu dan saling mencinta. Bila seluruh tahapan ini tercapai, insya Allah akan terwujud kesatuan barisan dan kesatuan umat.


Sumber: https://rasmulbayantarbiyah.wordpress.com/tag/ukhuwah-islamiyah/


Penjelasan Rasmul Bayan: Irwan Prayitno

Sasaran
  • Memahami hakikat dari ukhuwah Islamiyah dan dapat menyebutkan cara mengaplikasikan dalam kehidupan umat.
  • Memahami langkah-langkah perwujudan ukhuwah yang diperlukan untuk membentuk uamat yang bersatu dalam satu barisan
  • Termotivasi mewujudkan ukhuwah Islamiayah dan terdorong untuk mengalikasikan sehingga terbentuk satu barisan.


Sinopsis

Ukhuwah Islamiyah diawali dengan hubungan secara peribadi dan juga secara berjamaah (bersama-sama). Secara peribadi mislnya berjumpa di masjid, seklah, kampus atau hubungan ayng dilakukan secara fardiyah sedangkan hubungan berjamaah biasanya melalui program ammah. Dari hubungan ini maka muncul taaruf yang diawali dengan mengenal fizikal, kemudian melaui perjalanan masa juga akan mengenali pemikiran dan kejiwaan nya. Taaruf pemikiran dan nafsiyah (personality, emosi dan kejiwaan) sangatlah penting bagi wujudnya persaudaraan muslim sehingga akan memperlancar perjalanan amal jamai.

Dari taaruf ini muncul saling memahami (tafahum) yaitu dengan cara menyatukan hati, menyatukan pemikiran dan juga menyatukan amal. Tafahum lancar maka tawun pun dapat diamalkan secara baik. Taawun secara hati (saling mendoakan), secara pemikiran (berbincang dan menasehati), Dan secara amal (Bantu membantu).

Berikutnya takaful muncul setelah taawun. Dengan takaful hati saling menyatu, saling menyayangi. Akhirnya muncul kesatuan barisan dan juga kesatuan ummat.

Hasiyah

Ukhuwah Islamiyah

Syarah

Ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan Islam merupakan ikatan yang akan mewujudkan kekuatan Islam. Aqidah yang sudah tertanam di hati aktivis da’wah tetapi tidak diikat dengan ukhuwah maka akan melemahkan kerja da’wah dan matlamat tidak akan tercapai. Persatuan atau jamah tanpa menjadikan ukhuwah sebagai ikatan maka akan menjatuhkan harakah itu sendiri. Dengan ukhuwah pula kesatuan kerja, amal dan aktiviti akan berlaku. Selain itu juga kesatuanberfikir dan kesatuan di dalam hati akan menambah mantap kekuatan Islam.

Setiap orang yang beriman adalah bersaudara, sedangkan perselisihan yang muncul diantaranya adalah sesuatu yang wajar. Sahabat nabi yang mempunyai kualitas aqidah yang tinggi dan sangat dekat dengan RasulullahSAW pun masih di dpati perselisihan. Perselisihan diantara manusia adlah sunnah dan bisa , hanya sja bagaimana sekarang ini kita menghadapi hubungan sesama manusia dan perselisihan ini dengan sikap saling memperbaiki dan mengembalikan diri kita kepada Allah SWT meleui ketaatan sehingga Allah akan turunkan rahmah kepada kita.

Persaudaraan di dalam Islam adalah sesuatu yang wajib dan perlu diamalkan sehingga mendapatkan kebahagiaan di dunia dan juaga diakhirat. Namun demikian ,ukhuwah Islamiyah ini banyak seka dukanya.proses dan pelaksanaan ukhuwah Islamiyah ini di cabar oleh banyak perkara yang bersifat dalaman diri atau luaran diri.Hawa nafsu dan keadaan persekitaran juga mempengaruhi akidah ini.

Dalil

49:10; Orang-orang mukmin itu bersaudara , sebab itu perdamaikanlah antara dua orang bersaudara mu dan takutlah kepada Allah mudah-mudahan kamu mendapat rahmah

8:1; Mereka itu menanyakan kepada engkau tentang harta rampasan perang. Katakanlah: Harta rampasan perang itu adalah untuk Allah dan Rasul. Sebab itu takutlah kepada Allah dan perbaikilah urusan dintaramu dan ikutlah Allah dan Rasulnya, jika kamu orang beriman.

Hubungan peribadi dan secara berjamaah (bersama-sama)

Syarah

Sebagai manusia tentunya kita berhubungan dan bergaul dengan manusia. Tiada manusia yang tidak bergaul dengan manusia, hubungan ini merupakan keperluan dan tuntutan sebagai manusia hidup yang senantiasa saling membantu dan berinteraksi.

Hubungan sesama manusia dapat terlaksana melalui cara peribadi atau secara bersama-sama . Hubungan ini dapat dilaksanakan dimana saja, seperti di tempat bekerja ,di sekolah dan di masyarakat seperti di surau/masjid. Setiap hubungan manusia ini bagi seorang dai akan di jadikannya sebagai pintu untuk menjalankan da’wah.

Persaudaraan Islam akan menjadikan hubunagn di antara manusia ini sebagai media untuk bertaaruf.Peluang bertaaruf dengan berhubungan sesama manusia secara peribadi biasanya lebih berkesan di bandingkan dengan cara jamai

Dalil

Sirah nabawiyah

Melaksanakan taaruf

Syarah

Hubungan sesama manusia akan menjadikan kita mengenal individu lainnya. Perkenalan pertama biasanya berhubungan dengan fizikal seperti tubuh, badan , muka, gaya pakaian, gaya berjalan, tingkah laku yang nampak, rumah , pendidikan, pekerjaan dan sebagainya. Melaksanakan taaruf di awali secara fizikal ini kemudian di lanjutkan mengenal secara pemikiran dan kejiwaan.

Mengenal pemikiran biasanya dilakukan dengan perbincangan , perbentangan , analisa isu semasa, memberikan pandngan ,latar belakang pendidikan, kecenderungan berfikir, cara menaggapi sesuatu dan minat kepada tokoh pemikir tertentu.

Mengenal kejiwaan bermaksud mengenal kepribadian, emosi dan tingkah laku. Mengenal sifat dan watak merupakan bahagian mengenal kejiwaan ini. Tanpa mengenal ini maka ukhuwah Islamiyah akan mudah terjejas dan di ganggu dengan tidak mengenal kejiwaan ini. Setiap manusia adalha unik dan setiap manusia mempunyai cirri-ciri khas tertentu yang membedakn dengan orang lain. Manusia dengan perbedaan latar belakang ,perbedaan pendidikan, perbedaan ibu bapa, perbedaan gaya asuh, dan perbedaan-perbedaan lainnya akan membedakan kejiwaan seseorang.

Dalil

49:13;Wahai umat manusia sesungguhnya Kami tela menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan bersuku puak , supaya kamu berkenal-kenalan(dan beramah mesrasatu dengan yang lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang yang lebih taqwanya diantara kamu, (bukan yang lebih keturunan atau bangsa). Sesungguhnya Allah maha mengetahui,lagi maha mendalam pengetahuanNya(akan keadaan dan amalan kamu) 

Saling memahami

Syarah

Setelah taaruf ini akan mewujudkan suatu keadaan saling memahami. Saling memahami (tafahum) adalah kunci ukuwah Islamiyah.tanpa tafahum maka ukhuwah tidak aakan berjalan.Proses taaruf boleh di jadualkan tetapi tafahum ini mesti berjalan seperti berjalannya ukhuwah itu sendiri.Dengan ukhuwah yang di warnai oleh tafahum menjadikan suasana yang baik dan tenang. Masing-masing individu memahami kekuatan dan kelemahan dan menerima keadaan masing-masing sehingga akan memunculkan taawun dan persaudaraan. Ukhuwah tidak akan berjalan apabila seseorang senantiasa ingin di pahamitetapi tidak berusha memahami orang lain. Ukhuwah berjalan dengan baik apabila muncul saling memahami dan saling menerima masing-masing . Mengenal kawan kita sensitive maka kita faham bagaimana berhubungan dengan dia, begitu juga kita mengenal bahwa teman kita cakapnya keras maka kita faham mengenainya dan tidak perlu marah pula.

Saling memahami terhadap setiap keadaan sahabat ini dilakukan dengan cara menyatukan hati menyatukan pemikiran dan menyatukan amal. Menyatukan hati sebagai langkah yang pertama karena hati adalah asa persatuan. Allah saja yang akan menyatukan hati manusia , kuasa ini tidak pada manusia. Hati yang bersatu maka akan memudahkan persatuan lainnya. Keterikatan juga perlu diteruskan kepada pemikiran dan amal. Dengan tafahum ini maka muncul keterikatan hati,keterikatan pemikiran sesamanya dan keterikatan amal.

Dalil
8:60;Dan sediakanlah untuk menentang mereka(musuh yang menceroboh) segala jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan dandari pasukan –pasukanberkuda yang lengkap sedia, untuk menggerunkan dengan persediaan itu musuh Allah dan musuh kamu serta musuh-musuh yang lain dari mereka yang kamu tidak mengetahui nya; sedang Allah menetahuinya.Dan apa saja yang kamu belanjakan pada jalan Allah akan di sempurnakan balasannya kepada kamu,dan kamu tidak akan dianiaya. 

Taawun

Syarah

Taawun muncul setelah terlaksananya tafahum ssama kita. Taawun dapat dilaksanakan secara hati(saling mendoakan);secara pemikiran(berbincang dan menasehati); secara amal(Bantu membantu). Saling membantu di dalam kebaikan adalah kebahagiaan tersendiri. Manusia tidak akan dapat hidup sendiri sehingga ia mesti hidup bersama-sama. Kebersamaan akan mempunyai nilai apabila kita adakan saling membantu.

Dalil

5:2;…. Dan hendaklah kamu bertolong tolonganuntuk membuat kebajikan dan bertaqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan pada melakukan dosa (maksiat) dan percerobohan.Dan bertaqwalah kepada Allah ,karena sesungguhnya Allah maha berat azab dan siksaNya(bagi sesiapa yang melanggar perintahnya)


Takaful

Syarah

Takaful muncul setelah taawun. Dengan takaful ini maka hati akan saling menyayangi. Takaful berarti merasakan senasib sepenaggungan . Rasa sedih dan susah sahabat kita dapat kita rasakan dan kita serta merta membantunya. Takaful sebagai tingkat ukhuwah yang tinggi. Takaful terlaksana setelah proses sebelumnya berlangsung.Proses takaful sangat bergantung kepada pelaku-pelaku ukhuwah Islamiyah ini. Hadits nabi dan berbagai cerita hubungan para sahabat adalah menggambarkan bagaimana pelaksanaan takaful ini. Sahabat nabi yang merasa kehausan di masa perang kemudian mendengar sahabat lainnya merintih meminta minum maka ia berikan air kepada sahabatnya walaupun ia memerlukan. Contoh mementingkan sahabatnya terlebih dahulu (itsar) adalah cirri ukhuwah.

Dalil

Hadits; Tidak akan beriman seseorang diantaramu apabila kamu tidak mencintai saudaramu seperti kamu mencintai dirimu sendiri.

Akhirnya muncul kesatuan barisan dan juga kesatuan ummat

Syarah
Ukhuwah Islamiyah di mulai melalui hubungan manusia sebagai aktiviti fitrah manusia dan di warnai dengan huznuzon pada masa tafahum, dan di sertai salmtusoddrdi masa taawun. Setelah terbentuknya masa kesatuan di dalam berfikir, amal dan hati maka takaful akan menghantarkan kita kepada kesatuan barisan dan juga kesatuan ummat. Umat yang satu barisan dan ummat yang satu dimana satu dari segi fikrah dan matlamat tetapi berbeda dalam kejiwaan akan menjadikan suatu kekuatan Islam. Perbedan menjadikan media amal jamai dan menambah dinamik hubungan sesama manusia.

Ringkasan:
  • Ukhuwah Islamiyah: hubungan peribadi dan secara berjamaah (bersama-sama)
  • Melaksanakan taaruf (49:13);secara fizikal, pemikiran dan kejiwaan
  • Saling memahami dan menyatukan hati (8:60); menyatukan pemikiran ; meyatukan amal
  • Taawun (5:2) secara hati (saling mendoakan); secara pemikiran (berbincang dan menasehati); secara amal (Bantu membantu)
  • Takaful muncul setelah taawun. Dengan takaful hati saling menyatu, saling menyayangi.
  • Akhirnya muncul kesatuan barisan dan juga kesatuan ummat.

No comments:

Post a Comment