Saturday, September 15, 2018

Setiap Kebaikan adalah Sedekah; Ucapan Baik adalah Sedekah


A. Segala Kebaikan adalah Sedekah

١- عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ـ عَنِ النَّبِيِّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ قَالَ :" كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ "   رُوَاهُ الْبُخَارِي ، وَمُسْلِمٌ .

Dari Jabir bin Abdullah ra, dari Nabi Muhammad saw bersabda: Semua kebaikan itu adalah sedekah. HR Al Bukhari dan Muslim. 

Penjelasan: 

 كُلُّ مَعْرُوْفٍ Kebaikan yang lahir dari manusia dalam bentuk perbuatan aktif, atau meninggalkan perbuatan tertentu. Dicatat pahala sedekah baginya.

Al Ma’rufadalah semua yang diketahui berdasarkan dalil syar’i termasuk dalam amal kebaikan. Maka termasuk dalam al ma’rufitu adalah nafkah suami kepada isterinya, berwajah cerah ketika berjumpa dengan saudaranya. Demikian juga tidak melakukan keburukan adalah salah satu bentuk al ma’ruf

٢- عَنْ أَبِي مُوْسَى الأَشْعَرِيِّ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ قَالَ : قَالَ النَّبِيُّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ : " عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ . قَالُوْا : فَإِنْ لَم ْيَجِدْ ؟ قَالَ فَيَعْمَلُ بِيَدِيْهِ ، فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ ، وَيَتَصَدَّقَ . قَالُوْا : فَإِنْ لَم ْيَسْتَطِعْ ، أَوْ لَمْ يَفْعَلْ ؟ قَالَ : فَيُعِينُ ذَا الْحَاجَةِ المَلْهُوْفَ : قَالُوْا : فَإِنْ لَم ْيَفْعَلْ ؟ قَالَ : فَيَأْمُرُ بِالخَيْرِ ـ أَوْ قَالَ بِالمَعْرُوْفِ . قَالَ : فَإِنْ لَم ْيَفْعَلْ ؟ قَالَ فَلْيُمْسِكْ عَنِ الشَّرِّ ، فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ "

Dari Abu Musa Al Asy’ariy ra berkata, Nabi Muhammad saw bersabda: Setiap muslim harus bersedekah. Para sahabat bertanya: Jika tidak memiliki sesuatu untuk bersedekah? Jawab Nabi: Bekerja dengan tangannya, sehingga bermanfaat bagi dirinya dan bersedekah. Para sahabat bertanya lagi: Jika tidak mampu atau tidak melakukannya? Jawab Nabi: Membantu orang yang memerlukan yang mengharapkan bantuan. Para sahabat bertanya lagi: Jika tidak mampu? Jawab Nabi: Menyuruh yang baik –atau ma’ruf. Ada yang bertanya lagi: Jika tidak mampu? Jawab Nabi: Hendaklah menahan diri dari keburukan, karena sesungguhnya itu adalah shadaqah.

Penjelasan: 

Sabda Nabi Muhammad saw : فَيَعْمَلُ بِيَدِيْهِ فَيَنْفَعُ   bekerja dengan tangannya, pekerjaan apa saja yang bisa dikerjakannya seperti : kerajinan tangan, dagang, dll. 

نَفْسَهُ  Bisa membiayai diri sendiri dan orang yang menjadi tanggung jawabnya, sehingga tidak meminta-minat kepada orang lain. 
وَيَتَصَدَّقَ   Dan bersedekah sehingga bermanfaat bagi orang lain, dan berpahala. 
فَإِنْ لَم ْيَسْتَطِعْ ، أَوْ لَمْ يَفْعَلْ Jika tidak mampu melakukannya, atau tidak mengerjakannya karena malas. Ada keraguan perawi. 
Jawab Nabi:  فَيُعِينُ  maka membantu dengan ucapan atau perbuatan, atau kedua-duanya. 
ذَا الْحَاجَةِ المَلْهُوْفَ  Orang yang memerlukan, terniaya, meminta pertolongan, berduka, atau dalam kesulitan. 
فَإِنْ لَم ْيَفْعَلْ " ذلك عجزاً ، أو كسلاً  Jika ia tidak melakukannya karena tidak mampu atau malas?
Jawab Nabi:  فَيَأْمُرُ بِالخَيْرِ أَوْ قَالَ بِالمَعْرُوْفِ  menyuruh yang baik atau yang ma’ruf, perawi hadits ini ragu. 

Ar Rhaghib berkata: Al Ma’rufadalah nama untuk semua perbuatan yang dikenal baik menurut syari’ah maupun akal sehat. Maka semua yang ma’ruf adalah baik.

قال  Berkata salah seorag shahabat yang ada ketika Rasulullah menyampaikan hal ini.  Jika tidak mampu? Jawab Nabi: "قَالَ فَلْيُمْسِكْ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَة"  Hendaklah ia menahan diri dari perbutan buruk. Karena sikap ini adalah sedekah baginya. 

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran anjuran bersedekah dengan harta, sebagaimana anjuran bekerja dan berusaha agar mendapatkan nafkah untuk dirinya, dapat bersedekah kepada orang lain, menjaga kehormatan diri dari meminta-minta.  

Dari hadits ini dapat pula diambil pelajaran anjuran berbuat kebaikan semaksimal mungkin. Dan bahwa seseorang yang telah berniat melakukan kebaikan kemudian mengalami kesulitan hendaklah berpindah kepada kebaikan lainnya. Karena semua perbuatan baik adalah ma’ruf, dan semua yang ma’ruf adalah sedekah. 


B. Ucapan Baik adalah Sedekah

عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِم ٍـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ قَالَ : ذَكَرَ النَّبِيُّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ النَّارَ ، فَتَعَوَّذَ مِنْهَا ، وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ، ثُم َّذَكَرَ النَّارَ ، ، فَتَعَوَّذَ مِنْهَا ، وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ ، ثُم َّذَكَرَ النَّارَ ، فَتَعَوَّذَ مِنْهَا ، وَأَشَاحَ بِوَجْهِهِ . قَالَ شُعْبَةُ : إِمَّا مَرَّتَيْنِ ـ فَلَا أَشُكُّ ، ثُم َّقَالَ : " اِتَّقُوْا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ ، فَإِنْ لَم ْيَجِدْ ـ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ " .   رُوَاهُ البُخَارِي .

Dari ‘Adiy bin Hatim ra berkata: Nabi Muhammad saw pernah menyebutkan tentang neraka, kemudian berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Kemudian menyebutkan neraka lalu berlindung diri darinya dan mengekspresikan denan wajahnya. Kemudian menyebutkan neraka dan berlindung diri darinya dan mengekspresikan dengan wajahnya. Syu’bah berkata: kemungkinan dua kali, lalu saya tidak ragu. Kemudian Rasulullah saw bersabda: Takutlah neraka walaupun hanya dengan sebutir kurma, jika tidak ada maka dengan tutur kata yang baik. HR Al Bukhariy

Penjelasan: 

بَابُ طِيْبِ الْكَلَامِ Bab tentang disyariatkannya tutur kata yang indah. Tutur kata yang indah adalah amal kebaikan yang besar nilainya, karena firman Allah: 

وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ۚ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ - 41:34

34.  Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, Maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah Telah menjadi teman yang sangat setia. QS. Fushshilat

Pertahanan itu sebagaimana dilakukan dengan perbuatan bisa juga dilakukan dengan perkataan. Kalimat yang indah seperti halnya perbuatan yang baik akan membuat musuh yang membahayakan menjadi teman yang menyenangkan. 

عَنْ عَدِيِّ بْنِ حَاتِمٍ   Dari ’Adiy bin Hatim At Tha’iy. Hatim adalah orang yang dikenal sebagai dermawan Arab, tidak sempat bertemu Islam. Berkata:

 ذَكَرَ النَّبِيُّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ النَّارَ  Rasulullah saw menyebut neraka yang disediakan bagi kauk kafir, sepeti yang diterangkan dalam ayat:

  
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ - 66:6

6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

فَتَعَوَّذَ مِنْهَا kemudian berlindung diri darinya. Salah satu bentuk pelajaran Nabi kepada ummatnya. 
وَأَشَاحَ  hamzah dibaca fathah, syin bertitik diikuti dengan alif dan berakhir dengan ha’ tanpa titik. Bermakna memalingkan wajah. Sebuah ekspresi tidak senang kepada sesuatu. Sepertinya Rasulullah saw melihatnya dan memperingatkannya dengan wajahnya. 

Syu’bah bin Hajjaj salah seorang yang menjadi sanad(sandaran hadits ini)  berkata: إِمَّا مَرَّتَيْنِ  Rasulullah menyebutnya dua kali dan mengekspresikannya dengan wajahnya,فَلَا أَشُكُّ  ini yang tidak aku ragukan, sedangkan tiga kali penyebutan neraka saya masihragu. 

Kemudian Rasulullah saw bersabda: اِتَّقُوْا النَّارَ takutlah neraka dengan membuat penghalang antara kalian dengannya. 

وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ  Syin bertitik dibaca kasrah, artinya sepotong kurma. 
فَإِنْ لَم ْيَجِد   Maka jika tidak mendapatkannya,  فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ maka bisa dengan tutur kata yang baik, artinya takutlah neraka dengan tutur kata yang baik, berdzikir menyebut nama Allah dan mengagungkan-Nya, seperti dengan ucapan:

 سُبْحَانَ اللهُ ، أَوْ الحَمْدُ للهِ ، أَوْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ، أَوْ اللهُ أَكْبَرُ   atau
لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ   atau dengan amar ma’ruf nahi munkar dengan tutur kata yang baik. 

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran: 

Bahwa neraka yang di dalamnya terdapat adzab dari Allah adalah sesuatu mengharuskan kita berlindung diri kepada Allah darinya, kembali kepada Allah untuk menghindarinya, dan menyelamatkan diri dari adzab pedihnya

Di antara sarana preventifnya yang dapat menhadirkan ridha Allah adalah bersedekah sekecil apapun dan bertutur kata dengan baik. Dari itulah Al Bukhariy dan Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:  

...وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ 

dan tutur kata yang baik adalah sedekah. 




No comments:

Post a Comment