Saturday, September 15, 2018

Kelembutan dalam Segala Hal



١- عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا ـ زَوْجَ النَّبِيِّ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ قَالَتْ : دَخَلَ رَهْطٌ مِنَ اليَهُوْدِ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ فَقَالُوْا : السَّامُ عَلَيْكُمْ . قَالَتْ عَائِشَةُ : فَفَهِمْتُهَا ، فَقُلْتُ : وَعَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ ، قَالَتْ : فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ : مَهْلاً يَا عَائِشَةُ ، إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ . فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، أَوَ لَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوْا  ؟ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ـ : قَدْ قُلْتُ  ‎: وَعَلَيْكُمْ "رُوَاهُ البُخَارِي ، وَمُسْلِمٌ ، وَالنَّسَائِيُّ .

"Dari Aisyah isteri Rasulullah saw ra berkata: Sekelompok Yahudi masuk ke ruamh Rasulullah saw, mereka mengucapkan: kematian atasmu. Aisyah ra berkata: Aku memahaminya, lalu aku menjawab: Dan atas kalian semua kematian dan kutukan. Aisyah berkata: Maka Rasulullah saw bersabda: Tenanglah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah swt mencintai kelembutan dalam segala urusan. Lalu aku berkata: Ya Rasulallah tidakkah engkau dengar apa yang mereka katakan? Rasulullah saw menjawab: Aku sudah jawab: dan atas kamu semua."

Penjelasan:

الرِّفْقُ Ra’ dibaca kasrah. Yaitu lembut/lunak dalam berututur kata dan berbuat, juga bermakna: memilih yang lebih mudah
فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ  dalam semua urusan. 
رَهْطٌ  Sekelompok lelaki yang berjumlah kurang dari sepuluh. 
Lalu mereka mengucapkan: السَّامُ عَلَيْكُمْ Sin tanpa titik, dan mim tanpa tasydid. Artinya kematian atasmu. Ada yang memaknai: Mereka bermaksud mengucapkan: Semoga Allah matikan kamu saat ini.   
Aisyah ra berkata: aku faham kalimat itu: السَّامُ عَلَيْكُمْ sehingga aku katakan kepada mereka:  وَعَلَيْكُمْ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ yaitu terusir dari rahmat Allah, karena kebencian mereka terhadap Rasulullah saw yang terungkap dalam ucapannya: السَّامُ عَلَيْكُم  . lalu Rasulullah saw mengatakan: مهلاً mim dibaca fathah, dan ha’ dibaca sukun/mati, dibaca nashab dalam bentuk masdar, untuk satu orang atau lebih, mudzakkar (lk) atau muannats (pr) artinya: pelan-pelan, dan lembutlah. 

Dalam riwayat Al Bukhariy yang lain:

مَهْلاً يَا عَائِشَةُ عَلَيْكَ بِالرِّفْقِ وَإِيَّاك َوَالْعُنْفِ وَالْفُحْشِ  أَيْ التَّكُلُّمِ بِالْقَبِيْحِ

"Tenanglah wahai Aisyah, lembutlah kamu dan jauhilah sikap kasar dan keji, yaitu bertutur kata buruk".

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّه  Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam semua urusan. 

Imam Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:

إِنَّ اللهَ رَفِيْقُ يُحِبُّ الرِّفْقَ ، وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَالَا يُعْطِي عَلَى العُنْفِ

"Sesungguhnya Allah Maha Lembut mencintai kelembutan, dan memberikan pada kelembutan yang tidak diberikan kepada sikap kasar."

Artinya: Bahwa Allah –menghadirkan – kepada sikap kelembutan dalam semua urusan yang tidak diberikan kepada lawannya yaitu sikap kasar. 

Imam Muslim juga meriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: 

إِنَّ الرِّفْقَ ـ لَا يَكُوْنُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ ،وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

"Sesungguhnya kelembutan itu tidak akan ada pada apapun kecuali akan memperindahnya. Dan tidak dicabut dari sesuatu kecuali akan memperburuknya."

Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jarir bin Abdullah raberkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: 

مَنْ يُحْرَمُ الرِّفْقُ يُحْرَمُ الْخَيْرُ كُلُّهُ

"Barang siapa yang terhalang dari kelembutan akan terhalang dari semua kebaikan. "

فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، أَوَ لَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوْا  ؟  Aku bertanya Ya Rasulallah, tidakkah engkau mendengar perkataannya? Rasulullah saw menjawab: Aku telah ucapkan untuk mereka:  وَعَلَيْكُمْ  aku dan kalian semua akan mati. Ada yang memaknai wawu dalam kalimat itu berfungsi isti’naf(permulaan kalimat baru) bukan athaf (penggabungan pada kalimat sebelumnya) sehingga mejadi jawaban atas mereka, sesuai dengan ucapan mereka, atau perkiraan maknanya adalah:  aku katakanعَلَيْكُمْ مَا تَسْحِقُّوْنَهُ ”semoga kembali kepada kalian, apa apa yan berhak untuk kalian, balasan yang setimpal.” Rasulullah memilih kalimat ini agar terjauhkan dari kalimat keji dan lebih mendekatkan kepada sikap kelembutan. 

Dalam riwayat Al Bukhari juga disebutkan bahwa Rasulullah saw mengatakan dalam memberikan jawaban kepada Aisyah ra:

أَوَ لَمْ تَسْمَعِي مَا قُلْتُ " لَهُمْ " رَدَدْتُ عَلَيْهِمْ " دُعَاءَهُمْ " فَيُسْتَجَابُ لِي فِيْهِمْ

"tidakkah kamu mendengar apa yang telah aku katakan kepada mereka, aku telah mengembalikan doa mereka itu, maka telah dikabulkan doaku atas mereka."
Karena doaku dengan benar, dan doa mereka atas diriku tidak dikabulkan karena doanya bathil dan zhalim. 

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang berpegang teguh dengan sikap kelembutan daam semua urusan, berusaha mengarah kepada sikap ini. Rasulullahsaw menjawab perkataan Yahudi السَّامُ عَلَيْكُمْ:   dengan kalimat  وَعَلَيْكُمْ  tanpa tambahan. Hal ini lebih lembut. Rasulullah saw telah memberikan teladan kepada kaum muslimin dalam menjawab Yahudi dan sejenisnya.  

 ٢- عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ ـ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ـ أَنَّ أَعْرَابِياً بَالَ فِي المَسْجِدِ ، فَقَامُوْا إِلَيْهِ ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ـ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسلَّمَ : " لَا تُزْرِمُوْهُ " ، ثُم َّدَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ ، فَصُبَّ عَلَيْهِ " .رُوَاهُ الْبُخَارِي
"Dari Anas bin Malik ra bahwa seorang Arab badui kencing di masjid, para sahabat bangun mendekatinya. Rasulullah saw bersabda: Jangan hentikan kencingnya. Kemudian Rasulullah meminta disediakan setimba air, lalu disiramkan di atas kencing itu."(HR Al Bukhariy)

Penjelasan:

فَقَامُوْا إِلَيْه  Para sahabat bangun menuju ke Arab badui itu, hendak memukulnya, dll. 
Rasulullah saw mengatakan kepada mereka: لَا تُزْرِمُوْه  ta’ dibaca dhammah, za’ bertitik dibaca sukun/mati, ra dibca kasrah dan mim dibaca dhammah, artinya: Jangan kalian potong/hentikan kencingnya. 

ثُم َّدَعَا بِدَلْوٍ مِنْ مَاءٍ ، فَصُبَّ عَلَيْهِ  Kemudian Rasulullah saw meminta disediakan setimba air lalu diguyurkan di atas kencing itu, sehingga mensucikannya. 

Dari hadits ini dapat diambil pelajaran tentang kelembutan dalam semua urusan. Rasulullah saw menyuruh para sahabat menjauh dari Arab Badui tadi, agar tidak mengganggunya menuntaskan kencingnya. 

No comments:

Post a Comment